Vaksinasi COVID-19 sudah mulai berjalan Moms, yang ditandai dengan penyuntikan pertama pada Presiden RI, Joko Widodo di istana negara, beberapa hari lalu. Ini adalah satu langkah maju untuk terbebas dari pandemi. Meski begitu, kita harus tetap waspada dan jangan lengah, tetap pakai masker dan hindari keramaian, jangan sampai vaksin memberikan Moms “rasa aman palsu.”

Menurut analis medis di CNN, Dr. Leana Wen, vaksin dapat mencegah orang yang terinfeksi agar tidak menderita gejalanya terlalu parah.

Namun, vaksin tersebut belum terbukti mencegah seseorang membawa COVID-19 dan menyebarkannya kepada orang lain. Ada kemungkinan bahwa seseorang bisa mendapatkan vaksin tetapi masih bisa menjadi pembawa tanpa gejala. 

Inilah alasan utama mengapa ahli kesehatan tidak berhenti menganjurkan untuk memakai masker, bahkan setelah mendapat vaksin. Vaksin yang efektif akan melindungi Moms dari sakit, tetapi masih mungkin membawa virus dan menularkan ke orang lain. Jadi yang mendapat vaksin tetap harus memakai masker dan menerapkan jarak fisik.

Baca Juga: Mask Anxiety, Cemas Saat Memakai Masker

Sikap merasa aman setelah adanya vaksin merupakan definisi dari rasa aman palsu, yaitu keyakinan bahwa situasi lebih aman daripada yang sebenarnya terjadi. Dengan kata lain, meremehkan risiko apa pun karena Moms merasa aman dari risiko tersebut. 

Sebelum rasa aman palsu dan kepastian yang berlebihan menjadi bumerang bagi Moms dan keluarga, sebaiknya tetap berjaga-jaga dengan disiplin mencegah dan menghindari infeksi virus sebisa mungkin.

Baca Juga: Cegah Klaster Keluarga Covid-19, Ini Caranya

Vaksin yang pertama didistribusikan di Indonesia adalah vaksin buatan Sinovac yang telah diuji klinik hingga fase 3 akhir dan memiliki tingkat efektivitas atau efikasi sebesar 65,3 persen. Angka ini lebih rendah dari efikasi Sinovac di Turki dan Brasil, Moms, yaitu 78 persen dan 91,25 persen.

Perbedaan ini menurut Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt disebabkan oleh karakter subjek serta risiko infeksi pada relawan yang berpartisipasi dalam uji klinis fase 3 akhir. 

Meskipun di Indonesia tingkat efikasi vaksin Covid-19 buatan Sinovac lebih rendah, namun angka ini sudah memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu sebesar 50 persen untuk disuntikkan ke masyarakat.

Menurut Direktur Registrasi Obat BPOM Lucia Rizka Andalucia, berdasarkan laporan sementara, pada uji coba fase 3 akhir di Bandung, terdapat 25 kasus relawan yang masih terinfeksi virus Covid-19 setelah divaksin.

Inilah mengapa penting untuk menghindari rasa aman palsu dari vaksin Covid-19. Pastikan Moms dan keluarga tetap menggunakan masker, dan mempraktikkan tindak pencegahan Covid-19, walau sudah divaksin nanti.

Baca Juga: Jangan Diturunkan ke Dagu! Simak Cara Pakai Masker dengan Benar