Seiring bertambahnya usia, laju metabolisme tubuh juga melambat. Salah satu akibatnya, berat badan jadi sulit turun, nih. 

Ketika usia menginjak 30 tahun, Moms tidak lagi memerlukan banyak energi untuk beraktivitas, otot Moms tidak dapat memproses energi secara efisien.

Metabolisme sendiri merupakan reaksi kimia dalam tubuh yang membuat tubuh tetap hidup dan berfungsi. Metabolisme berkaitan dengan kalori yang dibakar tubuh menjadi energi. Semakin tinggi laju metabolisme, semakin banyak kalori yang dibakar dan semakin mudah menurunkan berat badan dan mempertahankannya.

Memiliki metabolisme yang tinggi juga dapat meningkatkan energi. Berikut adalah cara mempercepat metabolisme tubuh pada usia 30 tahun ke atas:

 

Memastikan makan cukup

 

Dalam menurunkan berat badan, mengurangi konsumsi kalori adalah cara yang keliru, Moms. Mengurangi asupan kalori dari standar kebutuhan harian tubuh justru dapat menghilangkan massa otot dalam tubuh dan memperlambat metabolisme tubuh.  Menurut Carolyn Brown, ahli diet di Foodtrainers New York, kekurangan kalori sama buruknya dengan kelebihan kalori, Moms.

Baca Juga : Anjuran Nutrisi Selama Pandemi Menurut WHO

 

Minum teh hijau

 

Teh hijau seduh mengandung katekin, sejenis antioksidan yang memicu pelepasan lemak dari sel lemak dan membantu mempercepat kapasitas hati untuk mengubah lemak menjadi energi. Efek teh hijau akan maksimal jika diminum sebelum berolahraga 25 menit, setiap harinya, Moms.

 

Memilih latihan interval

 

Jenis latihan interval atau olahraga dengan intensitas tinggi dalam waktu pendek dan diulang-ulang adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan, mempercepat metabolisme, memperbaiki kolesterol, dan meningkatkan sensitivitas insulin. Latihan interval misalnya lari dan bersepeda. Bisa juga berjalan kaki menggunakan konsep interval, mulai dari intens selama 30 – 60 detik, lalu kecepatan normal dengan waktu yang sama. Lakukan ini berulang-ulang mulai 6 hingga 10 kali ya, Moms.

 

Minum air putih lebih banyak

 

Menurut penelitian The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, minum air putih lebih banyak dapat mempercepat laju pembakaran kalori. Minum air putih sebanyak 2 gelas tinggi, mampu mempercepat pembakaran kalori hingga 30 persen.  Para peneliti menganjurkan untuk minum air putih 1,5 liter sehari agar membakar 17.400 kalori ekstra selama setahun. Setara dengan penurunan berat badan hingga 2 kilogram, hanya dengan minum air putih.

 

Menghindari soda

 

Walau soda atau cola mengklaim dirinya 0 kalori, namun minuman dengan pemanis buatan tetap dapat mengacaukan metabolisme normal tubuh terhadap gula. Minuman ini semakin dikaitkan dengan penambahan berat badan, sindrom metabolik, dan lainnya.

Baca Juga : Makanan Ultraproses dan Bahayanya Bagi Kesehatan

Tidur yang cukup

Menurut ahli gizi Seth Santoro, kurang tidur dapat menyebabkan beberapa masalah metabolisme. Beberapa di antaranya dalah membakar kalori lebih sedikit dari normal, kesulitan mengontrol nafsu makan, dan meningkatkan kadar kortisol yang menyimpan lemak. Serta menyebabkan gangguan toleransi glukosa atau kemampuan tubuh Moms untuk memanfaatkan gula sebagai sumber tenaga. Tidur yang cukup bagi kebanyakan orang adalah 7 sampai 9 jam tiap malam.

 

Mengonsumsi satu apel tiap hari

 

Mengonsumsi apel tiap hari dapat membantu mencegah sindrom metabolik, yaitu berbagai gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan.  Misalnya,  penumpukan lemak di perut, penyakit kardiovaskular, hingga diabetes. Apel merupakan sumber serat yang rendah kalori dan terbukti mengurangi lemak visceral di perut.

Baca Juga : Cara Mudah Jalan 10.000 Langkah Selama Pandemi