Ritual sehari-hari seperti mandi dan mengaplikasikan pelembap merupakan salah satu dari kebiasaan dalam perawatan kulit dan tubuh. Namun, tahukah Moms, setiap tahun, industri kosmetik di seluruh dunia menghasilkan 120 miliar unit kemasan. Kabar buruknya, limbah produk seperti botol plastik sampo, dan produk perawatan pribadi lainnya seringnya dibuang ke pembuangan sampah dan tak jarang berakhir di laut.

Menyadari hal ini, tak sedikit Moms yang bertekad untuk mengambil tindakan mengubah sedikit rutinitas perawatan menjadi lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Apakah Moms salah satunya? 

Suatu produk perawatan dan kecantikan dikatakan ramah lingkungan dan berkelanjutan jika memenuhi semua atau salah satu aspek dalam “12 Prinsip Kimia Hijau”, baik itu pilihan bahan dalam produk, proses produksi, pengemasan, pengiriman dan distribusi, serta daur ulang kemasan.

Baca Juga: Manfaat Salad Bagi Kesehatan Kulit, Bisa Haluskan Kulit

Tak hanya pada pilihan produk, beberapa kebiasaan sederhana saat melakukan rutinitas skincare dan make up juga bisa diubah menjadi lebih ramah lingkungan, Moms.

Berikut adalah tip bagi Moms yang mulai menggunakan skincare yang ramah lingkungan:

Melakukan riset dan secara bertahap

Mengubah rutinitas skincare menjadi lebih ramah lingkungan tidak harus membuat Moms mengganti semua produk yang Moms gunakan, tetapi lakukan secara bertahap. Sembari menghabiskan produk yang masih ada, Moms bisa mempertimbangkan produk apa yang paling mudah diganti dengan alternatif yang ramah lingkungan. Produk yang sudah cocok dengan jenis kulit Moms tentu akan lebih sulit untuk dicari penggantinya, namun Moms bisa mengganti produk yang loyalitas terhadap brand-nya lebih rendah, misalnya sabun mandi atau sabun tangan.

Riset sebelum membeli juga penting, misalnya dengan melihat latar belakang produk, apakah sudah ramah lingkungan atau belum, baik dari segi bahan hingga kemasan. Idealnya, memilih produk skincare dan make up yang ramah lingkungan dengan menghindari penggunaan plastik, misalnya menggunakan produk dalam botol kaca yang lebih mudah didaur ulang.

Melihat bahan formula produk

Perhatikan bahan skincare yang alami & organik, serta diproduksi dan dikemas dengan cara yang ramah lingkungan. Moms juga bisa memilih produk yang berbahan ekstrak laut dan alga, bahan-bahan ini mengubah karbon dioksida menjadi oksigen saat tumbuh, serta bermanfaat bagi kulit.

Sebaiknya hindari pula produk yang mengandung mikroplastik yang biasanya terbuat dari polyethylene, yaitu partikel kecil plastik berdampak buruk bagi lingkungan. Bahan ini tidak dapat didaur ulang, mencemari lautan, dan bisa tertelan oleh hewan laut.

Hindari pula bahan turunan minyak bumi, seperti minyak parafin, propilen glikol, dan etilen. Sebagai gantinya, cobalah produk dengan bahan alternatif, seperti beeswax dan cocoa butter. 

Baca Juga: Cara Gunakan Skincare yang Aman pada Bayi

Memerhatikan alat skincare dan make up

Tak hanya produk, mengubah alat-alat skincare dan make up juga bisa membuat perbedaan pada lingkungan, yaitu mengganti tisu dan kapas bisa ke kain, memilih kuas makeup, aplikator, dan sisir yang terbuat dari bahan daur ulang atau bahan berkelanjutan, seperti bambu, serta menghindari brush dari bulu hewan asli dan menggantinya dengan bulu sintetis. Namun, jangan terburu-buru mengganti alat-alat ini ya, Moms, setelah habis atau saatnya diganti baru diganti.

Mengurangi penggunaan kemasan botol

Mengganti produk sampo botol ke produk batang adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Moms tidak perlu lagi membeli botol plastik yang sulit terurai. 

Menggunakan produk yang multifungsi

Mengurangi jumlah produk yang dibeli dan digunakan berarti mengurangi jumlah sampah. Moms bisa memilih produk multifungsi, seperti lipstik dan blush on, atau foundation tabur yang sekaligus berfungsi sebagai bedak, atau pensil alis yang bisa digunakan sebagai eyeliner.  

Baca Juga: Peran Lingkungan pada Perkembangan Anak