Tahukah, Moms, bahwa anak mulai dapat berbohong sejak usianya tiga tahun? Pada usia inilah ia menyadari Moms tidak dapat membaca pikiran, sehingga ia dapat mengatakan hal yang bukan sebenarnya tanpa Moms ketahui. Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak berbohong, seringkali tidak dengan sengaja seperti yang orang dewasa lakukan.

Alasan berbohong

Spektrum berbohong anak-anak bervariasi sesuai usianya, Moms. Ketika si Kecil yang masih balita mengarang cerita untuk berbohong ketika ia memukul adiknya, anak yang lebih besar mungkin berbohong tentang tugas sekolah yang tidak mereka kerjakan. 

Umumnya, orangtua menganggap anak-anak berbohong untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, menghindari sebuah konsekuensi, atau hal yang tidak ingin dilakukannya. Ketiganya adalah motivasi yang umum, namun terdapat faktor lain yang mungkin menjadi alasan mengapa anak tidak mengatakan yang sebenarnya.

Simak Cara Mendidik Anak dengan Gentle Discipline

Menguji perilaku baru

Menurut Matthew Rouse, PhD, psikolog klinis di Child Mind Institute, salah satu faktor si kecil berbohong adalah ide baru yang muncul untuk mencobanya. Seperti halnya perilaku lain yang baru ia temukan, anak akan mencobanya untuk melihat apa yang terjadi dan apa reaksi Moms terhadapnya.

Meningkatkan kepercayaan diri dan mendapat pengakuan

Anak-anak yang kurang kepercayaan diri bisa jadi berbohong untuk membuat dirinya terlihat keren di mata orang lain sehingga kepercayaan dirinya meningkat. Ini dilakukan oleh anak-anak yang lebih besar, Moms. 

Mengalihkan fokus dari diri sendiri

Jika anak-anak memiliki kondisi tertentu, seperti kecemasan dan depresi,  mungkin berbohong tentang kondisi mereka agar perhatian orang lain tidak tertuju pada mereka. Selain itu, beberapa anak yang tidak suka menjadi pusat perhatian juga bisa jadi berbohong tentang dirinya yang sebenarnya agar orang-orang tidak berfokus padanya. 

Berbicara sebelum berpikir

Menurut Dr. Carol Brady, PhD, psikolog klinis yang sering merawat anak dengan ADHD, berbohong merupakan salah satu ciri khas ADHD tipe impulsif. Anak cenderung impulsif karena berbicara sebelum berpikir.

White lies

Pada kategori ini, anak-anak mungkin akan berbohong untuk menjaga perasaan orang lain.

Menangani perilaku berbohong

Moms sebagai orangtua dapat menangani perilaku berbohong ini sesuai usianya. Langkah pertama adalah memberitahu anak bahwa pada dasarnya berbohong itu tidak baik, beri tahu juga alasannya. 

Beri Pujian pada Anak Secukupnya

Langkah berikutnya adalah sisihkan waktu untuk berbicara dengan tenang. Diskusikan dengannya mengenai dampak berbohong, seperti pada hubungan Moms dengan si Kecil, hingga pentingnya sebuah kepercayaan untuk dijaga dengan tidak berbohong.

Wajar bila Moms sulit percaya ketika si Kecil pernah berbohong pada kasus yang cukup serius, namun dalam aktivitas sehari-hari, sebaiknya Moms tetap hindari terus-terusan curiga padanya. Hal ini dapat membuat ia semakin berbohong.

Moms juga dapat mengurangi potensi penyebab anak berbohong, maka itu penting bagi Moms untuk mengetahui penyebab ia berbohong. Misalnya ketika ia berbohong untuk mendapatkan perhatian Moms, maka berikan perhatian tersebut sehingga si Kecil tidak perlu berbohong.

Baca Juga : Perbedaan Konsekuensi dan Hukuman pada Anak